mengenal lansia


A.  Latar Belakang

     Pembangunan kesehatan di Indonesia adalah pembangunan upaya kesehatan  untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi penduduk, dalam mewujudkan kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahahteraan umum dari tujuan nasional. Dalam system kesehatan nasional di sebutkan bahwa tiap warga Negara  berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal, agar dapat bekerja serta hidup layaknya sesuai dengan martabat manusia tidak terkecuali warga Negara yang telah usia lanjut, keberhasilan pembangunan nasional di berbagai segi kehidupan antara lain: perbaikan gizi  masyarakat, kemajuan di bidang kesehatan, keberhasilan lingkungan dan penurunan mortalitas  berdampak positif terhadap pertumbuhan usia lanjut yang sangat pesat  (depkes, 1994).
      Kemajuan pembangunan kesehatan untuk menuju Indonesia sehat 2010 antara lain ditandai dengan terjadinya peningkatan umur harapan hidup, yang pada akhirmya mengakibatkan peningkatan jumlah usia lanjut. Adalah salah bila mengganggap keberhasilan dalam mempertahankan hidup dan pengaturan fertilitas sebagai suatu masalah. Hal tersebut seharusnya dipandang secara positif sebagai kemenangan pembangunan kesehatan. Lanjut usia adalah salah satu tanda keberhasilan pembanguanan SDM yang sehat dan bahagia sehingga dapat mencapai usia yang pajang.
.      Proses penuaan yang terjadi secara alamiah tidak hanya menyebabkan penurunan fungsi tubuh dan timbulnya berbagai penyakit, tetapi juga berdampak pada aspek mental dan sosial. Pada usia lanjut juga terjadi penurunan pendapatan akibat memasuki masa pensiun serta berkurangnya aktifitas
     Menjadi tua seringkali disamakan dengan kerentanan; kehidupan sosial dan keberdayaan ekonomi menurun, sementara penyakit degeneratif mulai mengancam, di sisi lain, infra struktur yang tersedia belum mengakomodasi kebutuhan warga usila untuk mempertahankan kondisi kesehatan fisik dan psikisnya, demikian pula fasilitas kesehatan yang mampu menangani kasus geriatri belum memadai
     Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup dari 64,71 tahun (tahun 1995-2000) menjadi 67,68 tahun (tahun 2000-2005), sehingga diperkirakan proporsi penduduk lanjut usia pada tahun 2005 akan mencapai 8,4% atau 18,4 juta jiwa. penduduk yang berusia lanjut (diatas 60 tahun) di Indonesia terus meningkat jumlahnya bahkan pada tahun 2005-2010 nanti diperkirakan menyamai jumlah Balita (usia bawah lima tahun) yaitu sekitar 8,5% dari jumlah seluruh penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Peningkatan itu seiring meningkatnya umur harapan hidup (UHH) yaitu 67 tahun untuk perempuan dan 63 tahun untuk laki-laki. Pada tahun 2025 jumlah usia lanjut di Indonesia diperkirakan meningkat 414%.  Dengan kondisi itu, Indonesia menempati urutan keempat dunia sebagai negara yang mempunyai penduduk lanjut usia paling banyak setelah China, India dan Amerika. Sebagai konsekuensinya, Indonesia menghadapi masalah-masalah penyakit yang ditimbulkan akibat lanjut usia antara lain Osteoporosis.
      Menurut sucipto (Tim Litbang  BKKKS 2000) proyeksi penduduk usia lanjut Indonesia tahun 1990 sekitar 6,3 juta, tahun 2020 jumlah penduduk usila 13,52 juta jiwa
 Dewasa ini terdapat 5 propinsi yang memiliki usia lajut yaitu: yogyakarta 12,58%, jawa timur  9,46%, Bali 8,99%, jawa tengah 8,65, Sumatra barat 7,98%. Demikian tersebut di dasarkan pada umur harapan hidup Indonesia 60-65 tahun dan tingkat komunitas usia lanjut. jumlah itu sekitar 15% diantaranya mengalami demensia atau pikun, disamping penyakit degeneratif lainnya seperti penyakit kanker, jantung, reumatik, osteoporosis, katarak(www. Depkes.go.id)       
B. Pengertian   
a.       Usia Lanjut merupakan masa perkembangan terakhir dalam hidup manusia, adanya proses penurunan kemampuan pada usia lanjut.
b.     Usia Lajut ialah: seseorang yaitu karena usinya mengenal perubahan biologik, fisik, kejiwaan dan sosial (uu no 23 tahun 1992).
c.      Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas
  ( uu no 13 tahun 1998).
d.      Pembagian usia lanjut menurut WHO:
§  Umur lanjut (eldery): 60-70 tahun
§  Umur tua (old):n 75-90 tahun
§  Sangat tua (very old): lebih dari 90 tahun. 
e.     Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan
     pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa
f.      Lanjut Usia Tidak Potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya
     mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.  
Presentasi peningkatan populasi duduk dunia
Usia lanjut dunia pada tahun (1985-2025)
 
C. Hak dan kewajiban Lanjut  Usia
a.Lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat,
      berbangsa, dan bernegara.
b.Sebagai penghormatan dan penghargaan kepada lanjut usia diberikan
    hak untuk meningkatkan kesejahteraan sosial yang meliputi:
§      Pelayanan keagamaan dan mental spiritual
§      Pelayanan kesehatan
§      Pelayanan kesempatan kerja
§      Pelayanan pendidikan dan pelatihan
§      Kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana, dan prasarana umum
§      Kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum 
§      Perlindungan sosial
§      Bantuan sosial 
 
D.Kewajiban Lanjut usia
(I)Lanjut usia mempunyai kewajiban yang sama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Kewajiban 
peran dan fungsinya, lanjut usia juga berkewajiban untuk :
a.       Membimbing dan memberi nasihat secara arif dan bijaksana
berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya, terutama di lingkungan
keluarganya dalam rangka menjaga martabat dan meningkatkan
kesejahteraannya
b.      Mengamalkan dan mentransformasikan ilmu
pengetahuan, keahlian, keterampilan, kemampuan dan pengalaman yang
dimilikinya kepada generasi penerus 
c.       Memberikan keteladanan dalam
segala aspek kehidupan kepada generasi penerus.
Proses menua
 Suatu proses yang merubah seseorang dewasa sehat menjadi seseorang rapuh, dengan penurunan hampir seluruh sistem fisiologis tubuh dan naiknya kerentanan terhadap penyakit dan kematian
 
Perubahan komposisi tubuh
Komposisi
Muda
Tua
Air
Sel solid
Tulang&Mineral
Lemak    
61%        
19%
6%
14%                       
53%
12%
5%
30%
 
 
Klasifikasi problem Usia lanjut
Problem lanjut usia
Problem lanjut usia
§      Immobility
§      Instability        
§      Incontinence
§      Infection
§      Impairment of vision & hearing Irritable colon
§      Isolation (Depression)
§      Inanition (Malnutrition)
§      Iatrogenesis
 
§      Insomnia
§      Immune deficiency
§      Impotence
§      Impecunity
§      Isolation (Depression)
§      Insomnia
§      Immune deficiency
§      Impotence
§      Impecunity
 
 
Penyakit akibat lanjut usia
  Muskuloskeletal
  Nutrisi
  Metabolik
  Kardiovaskeler
  Cerebrosvaskuler
  Outoimun          
Prinsip pengobatan pada Lanjut usia
*      Suportif
*      Fiosioterapi
*      Medikamentosa
*      Rehabilitasi
 
Obat-Obatan yang sering di pakai:
 
Jenis obat
Jenis obat
*      Anal Getik
*      Anti inflamasi
*      Anti depresi
*      Anti Hipertensi
*      Anti Diabetik
*      Deuretika
*      Digitalis
*      Antasid
*      Anti biotik
*      Neurotropik
 
*      Anal Getik
*      Anti inflamasi
*      Anti depresi
*      Anti Hipertensi
*      Anti Diabetik
*      Deuretika
*      Digitalis
*      Brokodilator
*      Multivamin
*      Suplemen
 
Karateristik pasien Lanjut Usia
*      Keluhan multi organ/sistem
*      Telah lama terjadi/kronik
*      Riwayat polifarmasi
*      Keluhan-keluhan yang bersifat iatrogenesis
*      Menyangkut psikologik dan sosial
*      Riwayat sensitif thd penyakit akut
                                                                                          
D.Tipe Kepribadian lanjut usia 
  1. Tipe Kontrukstif ( konstruktif personality)
Pada masa lanjut usia model kepribadian ini dapat menerima kenyataan,memasuki usia pensiun ia dapat menerima dengan sukarela dan tidak menjadi masalah, karena itu post power síndrome tidak di alami. Pada umumnya  dengan kepribadian semacam ini sangat produktif dan selalu aktif, walaupun akan banyak yang menawari pekerjaan sehingga mereka tetap aktif bekerja di tempat lain. Itulah gambaran tipe kepribadian  konstruktif yang sangat ideal sampai lansia dan tetap eksis di hari tua.
  1. Tipe Kepribadian Mandiri
Termasuk  dalam kelompok kepribadian  model ini sering mengalami  post power syndrome  setelah mengalami masa pensiun. Kepribadian ini  yang selamat dari syndrome adalah mereka yang biasanya telah memiliki pekerjaaan baru sebelum pensiun, misalnya wiraswasta atau praktik pribadi sesuai dengan profesinya masing-masing dan umumnya bekerja di suatu lembaga baru kecuali di serahi penuh sebagai pimpinan.
  1. Tipe Kepribadian tergantung
Tipe kepribadian tergantung di tandai dengan prilaku yang pasif kegiatan yang di lakukan  cenderung diajak oleh temanya atau orang lain. Karena pasif dan tergantung, teman yang mengaja, timbul pikiran-pikiran yang optimistik, namun sukar melaksanaan karena kurang memiliki inisiatif dan kreatifitas untuk menghadapi hal-hal yang di sekolah mereka biasanya dikenal sebagai siswa yang pasif, tidak menonjol pergaulanya terbatas sehingga hamper tidak di kenal di kawan kelas.
  1. Tipe Kepribadian Bermusuhan
Tipe keperibadian bermusuhan adalah model kepribadian  prilakunya cenderung sewenang-wenan, galak, kejam, agresif, sombong dan sebagainya. Model kepribadian ini juga takut mernghadapi masa tua, sehingga minum segala jenis jamu atau obat agar terlihat tetap awet muda, mereka power, takut pensiun, dan paling takut  akan kematian. Biasanya pada tipe ini terlihat menjadi rakus, tamak,emosional dan tidak puas.
5. Tipe Kepribadian kritik diri
Tipe kepribadian ini di tandai adanya sifat-sifat yang sering menyalahkan diri-sendiri. Misalnya merasa bodoh, pendek, kurus terlalu tinggi dan sebagainya, yang menggambarkan bahwa mereka tidak puas dengan keberadaanya. Dalam kehidupan berkeluarga tidak berambisi , hubungan suami istri tidak merasa karena selalu mengkritik dirinya  dengan kurangnya akrab komunikasi dengan suami istri maka mudah salah pengertian dan mudah tersinggung.  kehidupanya dalam keluarga kurang membahagiakan dirinya. Dalam menghadapi masa pensiun mereka akan  merasa berat karena  merasa lebih tidak berharga lagi dan tidak terpakai. Model ini sering terlihat  pada lansia yang suami dan istri menjadi tidak akur.
 E. Masalah- Masalah Fisik yang terjadi pada Lanjut Usia:

1.      Kulit Berubah menejadi tipis, kering, keriput dan tidak elastis
2.      Rambut berubah warna menjadi putih (beruban), kering tidak mengkilat berkaitan dengan degeneratif kulit
3.      Kerja pompa jantung menurun, berbagai pembuluh darah jantung,otak mengalami kekakuan. Pada lapisan intim menjadi kasar akibat penyakit degeneratif seperti Hipertensi, diabetes militus, kadar kolesterol tinggi, merokok yang dapat menyebabkan timbulnya penggumpalan darah dan trobus. Pada otak terjadi gangguan yang menyebabkan terjadinya kepikunan( dimensia), alzaimer, pada manula sering mengalami inkonentinensia.
4.      Tulang mengalami proses pengapuran,menipis seiringnya menurunya jumlah kalsium pada tulang
5.      Pada kehidupan sex bagi wanita dan pria akan terjadi penurunan produksi hormon. Wanita akan mengalami menopause dan pria mengalami andropause
6.      Perubahan fungsi penciuman dan cita rasa terhadap timbulnya anorexia atau
                Hilangnya nafsu makan, pada lansia sering terjadi disfagia dan radang 
                saluran  kerongkongan. Gerakan lambung dan pengosongan lambung                 menurun
          7. Terjadi kemunduran sel-sel yang dapat mempengaruhi fungsi dan kemampuan sistem tubuh termasuk syaraf, jantung.      
                                                                                                                                                  
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses menua:
  • Nutrisi
  • Status kesehatan
  • Pengalaman hidup
  • Lingkungan
  • Stress.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

gangguan tidur

CARA MENGHITUNG DOSIS OBAT PADA ANAK

penilaian kinerja perawat